Download tafsir as shaff ayat 1 sampai 9 pdf






















User icon An illustration of a person's head and chest. Sign up Log in. Web icon An illustration of a computer application window Wayback Machine Texts icon An illustration of an open book.

Books Video icon An illustration of two cells of a film strip. Video Audio icon An illustration of an audio speaker. Ilmu tersebut menunjukkan seseorang kepada Allah dan kepada surga, menunjukkan kepada amal dan akhlak yang paling baik serta menunjukkan kepada hal yang bermaslahat di dunia dan akhirat.

Agama yang benar adalah ibadah yang benar dan amal yang saleh, dimana semua itu merupakan makanan bagi ruh dan badan, penyegar bagi badan sekaligus penyelamat dari keburukan dan kerusakan.

Apa yang dibawa Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam berupa petunjuk dan agama yang benar merupakan dalil dan bukti yang paling besar yang menunjukkan kebenarannya, dimana ia merupakan bukti yang kekal sepanjang zaman, dimana setiap kali orang yang berakal meningkat kedewasaannya dalam berpikir, maka semakin jelas pula buktinya. Keadaan agama ini, sifatnya yang unggul selalu melekat padanya sehingga tidak bisa dikalahkan di setiap waktu, sedangkan para pemeluknya jika mereka mengamalkannya maka mereka akan unggul dan tidak terkalahkan.

Tetapi jika mereka hanya mengaku Islam tetapi tidak mau mengamalkannya, maka mereka dapat dikalahkan oleh musuh. Iman yang sempurna adalah pembenaran yang pasti terhadap apa yang diperintahkan Allah untuk diimani, dimana hal ini menghendaki untuk beramal saleh, dan di antara amal saleh yang paling besar adalah jihad fii sabilillah.

Kebaikan di dunia adalah dengan mendapatkan kemenangan terhadap musuh, kemuliaan, rezeki, kelapangan dada dsb. Sedangkan di akhirat dengan memperoleh pahala Allah, selamat dari siksa-Nya dan lain sebagainya yang telah diterangkan dalam ayat selanjutnya.

Saking beningnya; bagian luar dapat terlihat dari dalam dan bagian dalam dapat terlihat dari luar. Kebaikan dan keindahan di dalamnya tidak dapat disifatkan oleh orang-orang yang menyifatkan, tidak pernah terlintas di hati manusia, dan mereka tidak mengkin mengetahui sampai mereka melihatnya, dan mereka bersenang-senang dengan indahnya serta merasa sejuk mata mereka karenanya.

Jika kamu meminta surga kepada Allah, maka mintalah surga Firdaus, karena ia adalah surga yang paling tengah dan paling tinggi, di atasnya ada singgasana Ar Rahman dan dari sana mengalir sungai-sungai surga.

Bukhari [38] Yaitu dengan menegakkan agama Allah baik dengan ucapan maupun perbuatan, pada diri dan orang lain. Demikian juga berjihad kepada orang-orang yang menentangnya baik dengan jiwa maupun harta. Footnote no 5 bagus sekali menjelaskan Ayat 2 dan menghubungkannya dengan ayat terkait di Surah Al Baqarah.

Ash-Shaff: 4 Ayat-ayat tersebut diturunkan berkenaan dengan segolongan orang-orang Ansar yang antara lain ialah Abdullah ibnu Rawwahah. Mereka mengatakan dalam suatu majelis, "Seandainya kita mengetahui amal yang paling disukai oleh Allah, niscaya kita akan mengerjakannya, hingga kita mati," maka Allah menurunkan ayat-ayat tersebut berkenaan dengan mereka.

Akhirnya Abdullah ibnu Rawwahah berkata, "Aku akan terus-menerus berjihad di jalan Allah hingga titik darah penghabisan. Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Farwah ibnu Abul Migra, telah menceritakan kepada kami Ali ibnu Misar, dari Daud ibnu Abu Hindun, dari Abu Harb ibnu Abul Aswad Ad-Daili, dari ayahnya yang mengatakan bahwa Abu Musa mengundang ahli qurra kota Basrah, maka datanglah kepadanya sebagian dari mereka sebanyak tiga ratus orang, semuanya hafal Al-Qur'an.

Abu Musa berkata, "Kalian adalah ahli qurra kota Basrah dan orang-orang pilihan mereka. Ash-Shaff: 2 Maka dibebankanlah ke atas pundak kalian persaksian dan kelak di hari kiamat kalian akan dimintai pertanggungjawaban tentangnya. Ash-Shaff: 4. Hal ini merupakan pemberitaan dari Allah Swt. Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Abu Na'im Al-Fadl ibnu Dakin, telah menceritakan kepada kami Al-Aswad yakni Ibnu Syaiban , telah menceritakan kepadaku Yazid ibnu Abdullah ibnusy Syikhkhir yang mengatakan bahwa Mutharrif pernah mengatakan bahwa pernah sampai kepadanya sebuah hadis dari Abu Zar sehingga ia ingin bersua secara langsung dengannya.

Lalu ia menemuinya dan bertanya, "Hai Abu Zar, pernah sampai kepadaku sebuah hadis darimu, maka aku ingin sekali bersua denganmu. Dan kamu akan menjumpai hal yang membenarkannya di dalam Kitabullah.

Kemudian Abu Zar membacakan firman-Nya: Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh. Ash-Shaff: 4 Kemudian disebutkan hal yang selanjutnya hingga akhir hadis. Demikianlah hadis ini diketengahkan melalui jalur ini dengan teks seperti yang disebutkan di atas, tetapi yang dikemukakan di atas adalah ringkasannya.

Imam Turmuzi dan Imam Nasai telah mengetengahkannya melalui hadis Syu'bah, dari Mansur ibnul Mu'tamir, dari Rib'i ibnu Hirasy, dari Zaid Ibnu Zabyan, dari Abu Zar dengan teks yang lebih panjang daripada hadis di atas lagi lebih lengkap.

Kami telah mengetengahkannya di tempat yang lain. Diriwayatkan dari Ka'bul Ahbar. Ia mengatakan bahwa Allah Swt. Kelahirannya di Mekah, dan tempat hijrahnya ialah di Tabah Madinah ; kerajaannya di negeri Syam.

Umatnya adalah orang-orang yang banyak memuji Allah, mereka memuji Allah dalam keadaan apa pun. Dan pada setiap rumah mereka terdengar suara dengungan seperti dengungan lebah di udara di waktu sahur karena membaca Al-Qur'an.

Mereka membasuh anggota-anggota tubuhnya berwudu dan gemar mengenakan kain separo badan mereka; saf mereka dalam pertempuran sama dengan saf mereka dalam salat. Ash-Shaff: 4 Mereka adalah kaum yang selalu memperhatikan matahari untuk waktu salat mereka , mereka selalu mengerjakan salat di mana pun waktu salat mereka jumpai sekalipun mereka berada di atas punggung hewan kendaraan.

Demikianlah menurut apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim. Tidak demikian, sebenarnya hal itu adalah sesuatu yang telah ditetapkan atas diri mereka. Lelaki itu bertanya lagi, "Lalu apakah gunanya kita beramal? Asy-Syams: Takwil makna ayat dapat dikatakan bahwa sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan dirinya dengan taat kepada Allah, sebagaimana yang dikatakan oleh Qatadah, dan membersihkannya dari akhlak-akhlak yang hina.

Hal yang semisal telah diriwayatkan pula dari Mujahid, Ikrimah, dan Sa'id ibnu Jubair. Makna ayat ini sama dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:.

Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri dengan beriman , dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia salat. Al-Ala: Yakni membenamkannya, menguburnya, dan menghinakannya dengan tidak mengikuti jalan petunjuk, hingga terjerumuslah dia ke dalam perbuatan-perbuatan maksiat dan meninggalkan ketaatan kepada Allah Swt. Dapat juga makna ayat ditakwilkan dengan pengertian berikut, bahwa beruntunglah orang yang jiwanya dibersihkan oleh Allah, dan merugilah orang yang jiwanya ditakdirkan kotor oleh Allah Swt.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku dan Abu Zur'ah, keduanya mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami Sahl ibnu Usman, telah menceritakan kepada kami Abu Malik alias Amr ibnul Haris, dari Amr ibnu Hisyam, dari Juwaibir, dari Ad-Dahhak, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah Saw. Asy-Syams: 9 Maka beliau Saw. Ibnu Abu Hatim telah meriwayatkannya pula melalui hadis Abu Malik dengan sanad yang sama. Juwaibir yang disebutkan dalam perawi hadis ini adalah Ibnu Sa'id, orangnya berpredikat matruk, dan lagi Ad-Dahhak belum pernah bersua dengan Ibnu Abbas.

Imam Tabrani mengatakan, telah menceritakan kepada kami Yahya ibnu Usman ibnu Saleh, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi'ah, dari Amr ibnu Dinar, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. Ya Allah, berikanlah kepada jiwaku ketakwaannya, Engkau adalah Yang Memiliki dan Yang Menguasainya, dan Engkau adalah sebaik-baik yang menyucikannya. Ya Allah, berikanlah kepada jiwaku ketakwaannya; dan sucikanlah jiwaku, Engkau sebaik-baik yang menyucikannya, Engkau Pemiliknya dan Yang Menguasainya.

Mereka tidak ada yang mengetengahkannya dari jalur ini. Ya Tuhanku, berikanlah kepada jiwaku ketakwaannya, dan sucikanlah ia, Engkau adalah sebaik-baik yang menyucikannya dan Engkan adalah Yang Memiliki dan Yang Menguasainya. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, kemalasan, kepikunan, sifat pengecut, sifat kikir, dan azab kubur.

Ya Allah, berikanlah kepada jiwaku ketakwaannya, dan sucikanlah ia, Engkau adalah sebaik-baik yang menyucikannya, Engkau adalah Pemilik dan Yang Menguasainya. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari hati yang tidak khusyuk, dari jiwa yang tidak pernah kenyang puas , dari ilmu yang tidak bermanfaat, dan dari doa yang tidak diperkenankan. Ibnu Zaid mengatakan, Rasulullah Saw.

Tetapi kamu orang-orang kafir memilih kehidupan duniawi.



0コメント

  • 1000 / 1000